Kamis, 15 Mei 2014

PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERKOTAAN, TAMAN, PUSAT KESEHATAN DI MALAYSIA



NAMA                    :  AGUS ALFARUKI
NPM                       :  13.13101.10.05
MATA KULIAH   :  NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
EMAIL                   :  alfarukiagus@yahoo.com


1. PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERKOTAAN DAN TAMAN
    Latar Belakang
Saat kita bicara mengenai  sebuah lokasi capital country yang paling diidamkan, jelas kita akan menjawab yang memang tentram, aman dan damai. Jalanan lengang, hanya satu dua mobil yang melaju. Bis-bis yang tetap dioperasikan hanya diisi segelintir penumpang. Kerumunan yang terlihat adalah turis yang berfoto bersama di jalan-jalan. Semua kantor tutup. Beberapa pekerja kebersihan dan instalasi terlihat sibuk melakoni tugasnya.  
Begitulah yang dapat kita rasakan ketika kita menginjakkan kaki di sebuah kota di wilayah Malaysia, yang sekarang menjadi daerah baru sebagai ibu kota Negara. Kebanyakan penduduk Putrajaya adalah pegawai pemerintah. Begitulah suasana kalau Sabtu dan Minggu, apalagi hari raya, banyak yang pulang kampung untuk mudik.

Di sisi lain, suasana sepi makin menegaskan figur Putrajaya, bangunan-bangunan megah bernuansa mediterania, jalanan lebar dan mulus, tata kota yang teratur, taman serta tumbuhan di sana sini. Sebuah kota modern yang ditata rapi. Dan itu menjadi daya tarik sendiri ketika kota cantik itu menjadi kota tujuan wisata juga.
Wilayah Putrajaya yang dibangun dimulai dari nol di bekas ladang sawit seluas 46 hektare. Jaraknya 25 km dari Kuala Lumpur, yang tetap menyandang predikat sebagai ibu kota. Jarak yang makin terasa pendek karena didukung sistem transportasi yang baik: kereta api dan bis yang menghubungkan dengan daerah sekitar. Bis, taksi, dan boat melayani perpindahan orang di dalam Putrajaya. Dengan pusat-pusat kerajaan, berkumpul seperti ini makin memudahkan urusan. Di sini juga tidak ada macet seperti di Kuala Lumpur. Meski ada juga yang menganggap pembangunan Putrajaya pemborosan.
Memang pembangunan Putrajaya menjadi Ibu kota sempat menimbulkan kontroversi dan menuai banyak kritikan. Ada orang nilai mubazir. “Tapi pikir 10-20 tahun, ke masa depan, ini amat berguna," kata dia, yakin Putrajaya akan membangkitkan kemajuan ekonomi dan pembangunan di wilayah sekitarnya.

Belajar Tata Ruang dari Malaysia ; Putrajaya, Kota Pintar yang Hijau
Wetland merupakan daerah yang menjadikan air sebagai faktor utama yang mempengaruhi lingkungan serta jenis-jenis kehidupan tanaman dan hewan di dalamnya. Ini terjadi karena muka air berada di atau dekat permukaan tanah, atau jika lahan tersebut tertutup air dangkal.
Putrajaya mulai dibangun pada 1997 di Lembah Chuan dan Sungai Bisa. Wilayah itu dulu berupa perkebunan kelapa sawit yang disebut daerah Ladang Perang Besar. Pembangunan diawali dengan pendirian Masjid Putra yang mampu menampung 15.000 orang. Kawasan ini dirancang menjadi Kota Administratif Pemerintah Federal Malaysia yang modern dan terencana dengan baik.
        Putrajaya Wetland merupakan wetland buatan, meliputi serangkaian wetland 650 ha yang membentuk Putrajaya Wetland (4,581 ha), termasuk danau besar Putrajaya. Ladang Perang Besar disetujui sebagai lokasi pembangunan Putrajaya pada Juni 1993. Sebab, letaknya strategis, yakni sepanjang koridor pertemuan antara Kuala Lumpur dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Sepang. Putrajaya adalah kota baru yang dikembangkan sebagai lokasi kantor Perdana Menteri dan Kementerian Pemerintah, lembaga, dan badan-badan pemerintah untuk mendukung administrasi yang lebih efisien dan terkoordinasi. Luas wilayah pembangunan berikat itu total 4,581 ha dan diperkirakan akan dihuni 330.000 jiwa dalam 5-10 tahun mendatang. 
Masterplan kota itu didesain sepanjang sumbu axial yang membentang dari timur laut ke tenggara, dirancang dengan sepenuhnya memanfaatkan keunggulan alam sekitarnya. Sekitar 40% berupa kawasan ruang terbuka hijau, yakni berupa taman, tumbuh-tumbuhan (botanical garden) yang terbentang di sepanjang wilayah perencanaan Putrajaya. Selain itu, semakin diperindah lagi dengan danau buatan dan wetlands.
Putrajaya menjadi sebuah model kota taman dengan jaringan informasi canggih berdasarkan teknologi multimedia. Disebut "kota taman pintar" yang pertama di Malaysia karena kota baru itu akan menjadi katalis pembangunan yang vital sesuai dengan peranannya sebagai kota model, pusat administrasi negara, serta tempat yang ideal untuk bertempat tinggal, bekerja, berbisnis, berolahraga, dan rekreasi. Kawasan itu menjanjikan gaya hidup yang nyaman dan berkualitas bagi penduduknya.

Kota Pintar
       Sekitar 40% dari luas wilayah Putrajaya adalah kawasan ruang terbuka hijau, yakni berupa taman, tumbuh-tumbuhan, serta danau aliran air dan wetland, yang semuanya mendukung pencapaian lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kawasan ini adalah suatu contoh pembangunan yang ramah lingkungan.
Ada juga kawasan khusus yang ditujukan untuk konservasi lingkungan. Di dalam bentuk alaminya, pelestarian tumbuhan dan tanaman untuk kepentingan pendidikan dan riset. Danau buatan seluas 400 ha menjadi salah satu pusat perhatian. Suatu kawasan wetland dikembangkan di batas utara Putrajaya untuk mempertahankan kualitas air yang menuju danau. Sebagai kawasan baru yang dikonsep sebagai kota pintar, daerah itu mampu menciptakan komunitas yang terintegrasi menyeluruh secara elektronis dengan produksi dan pelayanan dapat diakses kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja.
Karena itu, di kawasan ini ada juga yang bernama rumah pintar. Konsepnya, harus lebih merefleksikan suatu hunian yang mengurus keluarga (home that takes care of the family) daripada keluarga yang mengurus rumah (the family taking care of the home). Rumah itu mengintegrasikan dan mengotomatiskan semua perkakas rumah tangga, keamanan, pelayanan darurat, dan peralatan lain, serta memberi keleluasaan kepada penghuni terbebas dari tugas-tugas rutin rumah tangga.
Masyarakat atau orang di Putrajaya harus bisa mendapatkan akses kepada pelayanan umum dan informasi melalui komputer rumah, komputer kantor, atau pun peralatan akses lain, yang biasa digunakan para pemakainya.

Kawasan Pemerintah
Kawasan pemerintah adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pembangunan sejumlah kantor administrasi Pemerintah Federal, termasuk kompleks kantor perdana menteri beserta kantor kementerian. Kompleks kantor perdana menteri berlokasi di bagian atas kawasan ini. Secara keruangan, hal itu merupakan simbol keberadaan titik terpenting di kawasan itu dan Putrajaya.
Di Putrajaya juga terdapat kawasan pembangunan campuran, Kawasan itu 155,2 hektare. Bentuk dan arsitekturnya memberi satu karakter perkotaan kepada boulevard. Karakter kawasan ini dibentuk oleh lokasinya. Kawasan pembangunan campuran ini terletak dekat Dataran Putra, Masjid Putra, Taman Wawasan, dan tepi danau. Ada dua komponen utama di kawasan pembangunan campuran ini, yakni Taman Wawasan dan boulevard.
Kawasan Civic dan Budaya, menyediakan tempat untuk akivitas yang bisa membuat relaks. Kawasan ini diletakkan di bagian tengah di sepanjang boulevard dan jembatan. Kawasan pembangunan campuran berada di utaranya, dan kawasan komersial di sebelah selatan. Kawasan Civic dan Budaya ini menempati area 140 hektare dengan 47% nya dialokasikan untuk ruang terbuka dan public squares.

Kawasan Komersial
Sesuai dengan namanya, kawasan komersial direncanakan untuk pembangunan gedung-gedung berlantai banyak dan berkepadatan tinggi. Kawasan ini akan terlayani secara baik oleh jaringan jalan lokal, ruang-ruang terbuka, dan kantong-kantong taman (pocket parks).
Di sekitar taman-taman inilah bangunan-bangunan komersial berada. Dalam kawasan komersial ini dialokasikan juga ''kantong-kantong lahan'' sebagai penggunaan tempat tinggal yang bisa memberi kepastian kawasan tersebut dapat ''hidup'' sepanjang waktu.
Kawasan komersial itu merupakan daerah seluas kurang lebih 213 ha, sekitar 45% nya untuk lahan terbuka.

Olahraga dan Rekreasi
Kawasan Olahraga dan Rekreasi, merupakan kawasan terluas kedua dan terakhir di core area seluas 330 ha. Kawasan tersebut diperuntukkan bagi kegiatan rekreasi aktif atau pasif, termasuk hiburan dan aktivitas sosial. Secara keruangan, kawasan ini menjadi penghubung antara core area dan peryphery kota (pinggiran kota).
Karakter utama kawasan ini ditampilkan oleh dominasi bangunan-bangunan olahraga dan rekreasi, serta bangunan pendidikan. Kawasan tersebut merupakan akhir dari boulevard.

II. Pengelolaan LAYANAN KESEHATAN DI MALAYSIA
Dalam sejarahnya, pelayanan kesehatan di Malaysia telah melalui perubahan radikal. Pada masa prakolonial awal, perawatan medis hanya terbatas pada obat tradisional yang umum di kalangan populasi lokal, seperti Malaysia, Cina, dan kelompok etnis lain. Kedatangan kolonialisme membawa praktik medis Barat ke negara ini. Sejak kemerdekaan Malaysia pada Agustus 1957, sistem perawatan medis berubah secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan medis saat ini.
Malaysia, sebagai salah satu negara berkembang paling dikenal di Asia, memiliki potensi luar biasa pada sektor yang kini semakin penting berupa pariwisata medis. Pelayanan kesehatan di Malaysia, di bawah tanggung jawab Kementerian Kesehatan, memiliki sistem layanan kesehatan yang efisien dan luas, dengan mengoperasikan dua sistem pelayanan kesehatan ; terdiri dari sistem pelayanan kesehatan umum yang dikelola pemerintah serta sistem pelayanan kesehatan swasta yang berjalan berdampingan.
Semakin banyak rumah sakit swasta Malaysia yang menawarkan keahlian dalam bidang medis, antara lain kardiologi, onkologi, bedah estetika, bedah robotik, penanganan kesuburan, bedah bariatrik, ortopedi, implantasi gigi, optalmologi, neurologi, dan prosedur estetika seperti bedah akses minimal. Selain diatur oleh Kementerian Kesehatan, sebagian besar rumah sakit ini juga memiliki akreditasi yang diakui internasional, misalnya, dari Joint Commission International, yang mengakreditasi organisasi dan program pelayanan kesehatan di Amerika Serikat.
Malaysia saat ini memang tergolong sukses dalam menyediakan program wisata kesehatan bagi penduduk Indonesia, yang sangat  mendambakan layanan prima dengan harga murah. Situs malaysiahealthcare .com mencatat kunjungan turis untuk wisata kesehatan Malaysia ini secara statistik terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2007 saja tercatat 386.000 turis yang berobat ke Malaysia, dan meningkat menjadi 410.000 pada tahun 2009. Dari total kunjungan wisata berobat itu, 70 persennya adalah dari Indonesia. Pendapatan yang diperoleh Malaysia dari sektor wisata kesehatan ini juga relatif lumayan. Pada tahun 2006 tercatat Malaysia memperoleh 167 juta ringgit atau  480 miliar rupiah lebih dari sektor ini dan meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, diprediksi mencapai 6 triliun rupiah lebih tahun 2010.
Maka, dengan layanan medis di atas yang menyediakan perawatan andal, aman, dan efektif dalam lingkungan nyaman dengan kemudahan akses dan harga terjangkau, Malaysia jelas telah menjadi pilihan unggul untuk pasien asing yang mencari perawatan kesehatan di luar negeri.

III. Perda Pembangunan di Malaysia
Secara umum perencanaan pembangunan di Malaysia pada awalnya mengambil model Town and Country Planning Act 1968 yang diterapkan di Kerajaan Inggris. Dalam sistem ini, perencanaan fiskal, sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup dilakukan di tingkat nasional, wilayah, dan lokal. Bentuknya berupa rencana pembangunan lima tahun, rencana pembangunan negeri, rencana pembangunan wilayah, serta rencana struktur dan rencana terapan.
Namun, kini perencanaan kota di Malaysia berpedoman pada Akta Perencanaan Bandar dan Desa 1976 atau Akta 172, serta Akta Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur 1982 atau Akta 267. Berdasar kedua akta itu, perencanaan bandar dan desa di Malaysia menerapkan sistem perencanaan struktur yang membagi rencana pembangunan hanya dalam dua tingkatan, yakni rencana struktur dan rencana tempatan.
Rencana struktur merupakan peraturan tertulis yang memuat dasar-dasar pembangunan dan peruntukan lahan yang bersifat umum. Di Indonesia ini setingkat dengan RT/RW atau rencana umum tata ruang (TUTR). Adapun rencana tempatan mengatur lebih terperinci mengenai pembangunan suatu kawasan sekaligus perincian lebih detail dari sebagian rencana yang tertuang dalam rencana struktur. Di Indonesia ini setingkat dengan rencana detail tata ruang (RDTR) atau rencana tata ruang kota (RTRK).
Doktrin perencanaan dan pembangunan Malaysia secara menyeluruh yakni Tiga Hal atau Tiga Hubungan Keseimbangan, yakni ; hubungan manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam sekitar/lingkungannya. Konsep Tiga Hal di Malaysia sebenarnya menjadi hal yang cukup menarik untuk diperhatikan. Doktrin itu tidak sekadar menjadi aturan, tapi betul-betul diterapkan secara konsisten. misalnya ; Putrajaya Wetland yang dibangun pada 1997. Kawasan yang semula merupakan ''ladang perang besar'' tersebut kini menjadi pusat pemerintahan baru di negara tersebut. Konsep Tiga Hal itu direalisasikan di Putrajaya dengan membangun terlebih dulu Masjid Putra sebelum membangun fasilitas lain. Selain bangunan fisik, penghijauan di Putrajaya juga membuktikan betapa penting hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.


Rabu, 07 Mei 2014

Kesehatan Lingkungan dengan Pendekatan Ekosistem


NAMA                   :  AGUS ALFARUKI
NPM                      :  13.13101.10.05
MATA KULIAH   :  NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
EMAIL                  :  alfarukiagus@yahoo.com

Kesehatan Lingkungan
1. Latar Belakang
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada disekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah penyakit yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewata.
Masa silih berganti, pada abad ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris, era industrialisasi ini menimbulkan masalah baru pada masyarakat Inggris berupa munculnya daerah pemukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran manusia, masalah sosial dan kesehatan terjadi di mana-mana terutama di kota-kota besar.
Pada tahun 1832, terjadi wabah penyakit kolera yang dahsyat di Inggris dan membawa banyak korban jiwa manusia, John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologik terhadap wabah kolera yang terjadi di Broad Street, London dan membuktikan bahwa penularan penyakit kolera yang terjadi di Inggris pada saat itu disebabkan oleh sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat tercemar dengan bakteri Vibro-kolera. Mulai sejak itu, konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan terus menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang disebut sebagai Ilmu Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh individu-individu, masyarakat atau negara untuk memperbaiki dan mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan oleh sebab faktor-faktor
lingkungan hidup eksternal manusia disebut Sanitasi Lingkungan atau Enviromental Sanitation.
         Kesehatan lingkungan dapat dilihat dari berbagai segi, tergantung dari mata angin yang ingin memulai. Kesehatan lingkungan dari “frame-work” melalui konsep pendekatan ekologis yaitu dikenal dengan “the nature of man environment relationship”, namun bagi pendekatan tersebut terakhir ini kesehatan lingkungan dilihat sebagai kumpulan program maupun kegiatan kesehatan dalam rangka upaya manusia melalui teknologisnya menciptakan suatu kondisi kesehatan yang kemudian dikenal sebagai kesehatan lingkungan.
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dibidang lingkungan (Ekologi) kita lebih menekankan sistem tersebut pada arti interaksi antar elemen didalamnya. Interaksi yang senantiasa bersifat dinamis sehingga sering dijabarkan dalam pengertian “interactions between environment and mans biological system”
         Bertitik tolak dari model timbangan Gordon, kemudian dimodifikasikan pada suatu model lanjutannya dijelaskan oleh empat faktor, yaitu:
a.       Faktor penentu kahidupan atau life support
b.      Aktifitas manusia atau man’s activites
c.       Bahan buangan & residu karena kehadiran dan aktifitas manusia (residues and wastes)
d.      Gangguan lingkungan (environmental hazards)
         Di dalam kaitan ini, kesehatan lingkungan menempatkan dan menggantungkan diri pada keseimbangan ekologi, sehingga karenanya berusaha menjalin suatu keseimbangan interaksi manusia dengan lingkungannya pada taraf optimal dan batas-batas tertentu untuk menjamin kehidupan yang tetap sehat (well being). Kehidupan yang sehat meliputi baik dimensi kesehatan fisik, kesehatan mental maupun hubungan sosial yang optimal dengan lingkungan sekitar. Bila kondisi yang optimal dapat dicapai karena timbulnya interaksi yang “menekan” kehidupan, maka kesehatan lingkungan sampai batas-batas dimungkinkan dapat menyerasikan diri melalui berbagai upaya, yaitu ;
a.        Di mana dimungkinkan gangguan-gangguan yang dapat berakibat terhadap kesehatan  lingkungan perlu dicegah.
b.  Apabila gangguan tersebut telah ada, langkah berikutnya adalah mengusahakan mengurangi atau meniadakan efeknya terhadap kecenderungan timbulnya penyakit didalam masyarakat.
c.       Mengembangkan lingkungan yang sehat, khususnya pada daerah padat melalui sistem perencanaan dan pengendalian yang mudah terhadap pemukiman, perumahan dan fasilitas rekreasi yang sesungguhnya bisa menjadi pusat kunjungan manusia dan sumber penularan.
Dengan demikian pendekatan ekologis yang dapat dipertimbangkan sebagai masukan dalam suatu definisi kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan yang mempunyai dimensi yang luas dan berbeda berdasarkan faktor kemampuan pelaksanaannya di masing-masing negara.

2.  Hubungan Ekologi, Ekosistem, Ilmu Kesehatan Lingkungan  
Konsep dasar ilmu sanitasi lingkungan berasal dari ilmu yang mempelajari hubungan total antara mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut Ekologi dan berkembang menjadi beberapa disiplin ilmu lain seperti ilmu lingkungan, ilmu kesehatan lingkungan.
Batasan dan definisi
Ekologi
Ernst Haeckel (1869), seorang ahli biologi bangsa Jerman menggunakan istilah Ekologi yang berasal dari kata Yunani “oikos “ berarti rumah atau tempat untuk hidup dan secara harifiah berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik.
Ekosistem
Tansley (1935), segala unsur yang ada di mana akan terjadi hubungan total antara mahluk hidup dengan lingkungan organik maupun anorganik pada suatu tempat tertentu disebut sebagai Ekosistem.
Contoh: ekosistem perairan tawar, perkotaan dan lain sebagainya.
Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia. Penerapan prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia dapat berupa pendekatan dan metodologi yaitu :
1. Pendekatan Holistik
Pendekatan seutuhnya berupa proses analitik dan reduksionistik pada lingkungan (Odum dan Boyden)
2. Pendekatan Evolusioner
Pendekatan yang mengkaji evolusi yang terjadi pada para pelaku dalam lingkungan hidup, baik secara individual, populasi maupun komunitas.
3. Pendekatan Interaktif
Price, et al, (1983), mengkaji suatu kehidupan haruslah dilihat dari hubungan- hubungan interaktif antar komponen penyusun dan merupakan pendekatan dari buttom up untuk mengenal ekosistem atau lingkungan hidup dengan lebih baik.
4. Pendekatan Situasional
Jarvie, Papper dan Vayda, menganjurkan suatu pendekatan ekologi dengan cara memperhatikan perubahan situasi pada saat suatu permasalahan timbul.
5. Pendekatan Sosiosistem dan Ekosistem
Pendekatan dengan memisahkan lingkungan hidup kedalam suatu sistem sosial dan sistem alami serta mempelajarinya berdasarkan aliran materi, energi dan informasi dari keduanya akan menghasilkan proses seleksi dan adaptasi.
6. Pendekatan Peranan dan Perilaku Manusia
Mempelajari peranan manusia dalam program MAB (Man And Biosphere) atau pendekatan azas pemanfaatan oleh manusia (UNESCO, 1974).
7. Pendekatan Kontektualisasi Progresif
Pendekatan interdisipliner dan ditelusuri secara progresif, sehingga setiap permasalahan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik.
8. Pendekatan Kualitas Lingkungan
Merupakan kelanjutan pendekatan kontektualisasi progesif dan kemudian akan dikembangkan dalam penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

Ilmu Kesehatan Lingkungan
Adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat serta upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.

3. Perubahan Ekosistem Terhadap Kesehatan Lingkungan
Dari pendekatan ekologis, kesehatan lingkungan banyak tergantung dan dipengaruhi oleh berbagai ekosistem. Secara umum dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang masih dalam batas-batas wajar belum mendorong keseimbangan ekologis dan masih dapat ditolerir oleh kemampuan daya tahan  (eksistensi) organisme melalui mekanisme adaptasi.
Namun nanti bila keseimbangan kedua ini masih juga diperluas sampai batas tertentu barulah perubahan lingkungan dengan dampak stabilitasnya ini mengganggu kesehatan.
Dengan makin majunya kehidupan modern yang berlatar belakang konsumtif berkelebihan, timbulah kemudian berbagai industri, pusat-pusat pengembangan ekonomi dan lain-lain yang pada hakekatnya timbal-balik masih menimbulkan berbagai mata rantai perubahan terhadap ekosistem yang ditinggalkan. Perubahan yang mau tidak mau sesungguhnya banyak mempengaruhi keseimbangan kesehatan lingkungan.
Menurut teori, kesehatan lingkungan menempatkan dan menggantungkan diri pada keseimbangan ekologi agar terjalin satu keseimbangan antar manusia dengan lingkungan sekitar untuk menjamin lingkungan dan kehidupan yang sehat.
Tetapi pada kenyataannya hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitar merupakan “simbiosis paratisme“ atau lebih dikenal dengan hubungan yang merugikan, karena selama ini semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan aktifitasnya membawa dampak yang kurang sehat bagi lingkungan sekitar.
Sebagai contoh : banyak industri-industri yang ada menimbulkan pencemaran bagi lingkungan sekitar, baik pencemaran secara cair, pencemaran secara udara dan semua pencemaran tersebut nantinya akan menimbulkan dampak yang tidak sehat bagi manusia dan lingkungan sekitar. Meskipun selama ini pencemaran udara banyak ditimbulkan oleh industri-industri, tapi tidak menutup kemungkinan untuk kendaraan bermotor untuk mencemari lingkungan sekitar dan itu merupakan ancaman pencemaran terbesar untuk beberapa tahun kemudian.
a.    Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dibidang lingkungan  akan  dapat menekan interaksi yang dinamis antara manusia dengan lingkungan.
b.      Kerugian terhadap adanya pencemaran udara yang ditimbulkan oleh industrialisasi maupun polutan akan menimbulkan perubahan suhu dan iklim udara, sehingga berpengaruh besar terhadap fisiologi tubuh.
c.      Pengerusakan sumber daya air oleh ekses industrialisasi harus dibatasi, karena dampaknya ikut memberi beban terhadap kepentingan kesehatan lingkungan.
d. Kerugian terhadap dampak “menu mewah” dan kelebihan nutrusi dapat lebih ditekan melalui penghematan nutrisi dan membiasakan hidup hemat sejak dini, dengan tidak melupakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh, sehingga kesehatan  manusia akan dapat lebih ditingkatkan.


Jumat, 02 Mei 2014

Pembuatan EM-4

NAMA                   :  AGUS ALFARUKI
NPM                       :  13.13101.10.05
MATA KULIAH  :  NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
EMAIL                  :  alfarukiagus@ yahoo. com

Cara pembuatan Effective Microorganisms 4 (EM-4)

Mengenal EM-4
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau got, tempat jual ayam dll. Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk dikonsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4  biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit. EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.

1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan (sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, meningkatkan percepatan perombakan bahan organik, menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbulkan penyakit pada lahan/tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
        Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama meningkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi (Aspergillus dan Penicilium) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya. 

Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.

EM-4 juga dapat diaplikasikan pada bidang pertanian, peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.
Manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
1.    Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.    Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.    Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4.  Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5.  Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang peternakan adalah
1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
2. Mengurangi stres pada ternak
3. Menyehatkan ternak
4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
5. Meningkatkan nafsu makan ternak
6. Menekan penyakit pada ternak
7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak

Manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang perikanan adalah
1.    Memperbaiki mutu air tambak.
2.   Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang/ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
3.   Menekan serangan mikroorganisme patogen.
4.   Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
5.   Menekan hama dan penyakit.







Begitu banyak manfaat EM-4, proses pembuatan yang mudah, murah dan ramah lingkungan. Ayooo...  sama-sama mencoba salah satu cara untuk membuat cairan yang sangat berguna ini....
Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, sederhana & mudah didapat di sekitar kita.




Bahan-bahan :
-    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Kacang panjang segar 0,25 kg
-    Kangkung air segar 0,25 kg
-    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
-    Gula pasir 1 kg
-    Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :
1.    Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.




2.    Setelah dihancurkan, kesemua bahan tersebut dicampurkan dan diaduk hingga rata bahan tersebut dimasukkan dalam wadah.


3.  Campurkan gula pasir dan air kelapa dalam wadah tadi dan aduk hingga rata.




4.    Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari



5.    Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.


6.    Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. 


Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Biaya yang digunakan untuk membuat EM-4 kurang dari Rp.25.000,- Hasil cairan EM-4 ini yang kita peroleh sebanyak ± 2,5 - 3 Liter EM-4. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman.
Manfaat besar yang kita peroleh dan dengan biaya yang murah dalam pembuatan, begitupun proses yang mudah dalam membuatnya, dan yang paling terpenting dengan memperhatikan nilai dan etika lingkungan yang baik.

Semoga menjadi barokah....

Selamat Mencoba......