Senin, 28 April 2014

Nilai dan Etika Lingkungan



NAMA                   :  AGUS ALFARUKI
NPM                       :  13.13101.10.05
MATA KULIAH   :  NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
EMAIL                  :  alfarukiagus@yahoo.com

  TEORI NILAI DAN  ETIKA LINGKUNGAN
1. Teori tentang nilai lingkungan
Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan.? Sebelum kita membahas pengertian nilai lingkungan, ada baiknya kita mengartikan apa itu nilai dan apa itu lingkungan.
Nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh, sebagaimana uraian berikut ini :
·     Menurut Ralp Perry: “Value as any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek dari suatu minat individu.
·        John Dewey menyatakan: “..value is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia, termasuk negara).
·  Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif.
·    Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.
·         Mulyana mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan.
·     Menurut Purwodarminto, nilai dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah harga dalam taksiran, harga sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang penting.

   Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan.
Adapun Lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya. 
Nilai Lingkungan artinya ada kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Artinya juga nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong- royong dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
  
2. Teori Etika Lingkungan
Etika lingkungan hidup  tidak bisa dipisahkan dari perilaku manusia terhadap alam dan juga relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup yang lain atau dengan alam secara keseluruhan. Pentingnya kelestarian lingkungan hidup untuk masa sekarang hingga masa yang akan datang, secara eksplisit menunjukkan bahwa perjuangan manusia untuk menyelamatkan lingkungan hidup harus dilakukan secara berkesinambungan, dengan jaminan estafet antar generasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Etika Lingkungan Hidup tidak hanya berbicara mengenai prilaku manusia terhadap alam. Etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Termasuk didalamnya berbagai kebijakan politik dan ekonomi yang mempunyai dampak langsung atau tidak langsung dengan alam.  Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang harus dilakukan, agar generasi muda memiliki bekal pemahaman tentang lingkungan hidup yang kokoh. Pendidikan Lingkungan diharapkan mampu menjembatani dan mendidik manusia agar berperilaku bijak.        
Jenis-jenis Etika Lingkungan dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.             
a. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini : 
1. Manusia terpisah dari alam. 
2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.

b.   Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam. 
2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. 
3. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang. 
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk. 
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati. 
7. Menghargai dan memelihara tata alam. 
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem. 
9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara. 
Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
  
3. Tanggapan pada kunjungan rumah milik Prof. Supli Effendi Rahim, Phd, MSc. terhadap contoh keadaan rumah panen hujan. Rumah ini dapat memberikan inspirasi untuk mencontoh nilai dan etika lingkungan yang ada di rumah tersebut. Dapat kita lihat dan nilai dari rumah tersebut : Halaman Rumah yang luas sehingga terasa lapang dan enak dipandang. Terlihat jelas rumah yang kokoh dan tampak asri dengan berbagai macam tanaman pada pot dan di tanah, ada juga kolam ikan, halaman parkir yang luas.
·    Pada Kolam Ikan
- Nilai Ekonomis ; Memelihara ikan pada kolam dapat dikonsumsi keluarga bila ikannya sudah besar bisa dipanen.
- Nilai Ekologis ; ikan pada kolam diberi makan dan diberi dengan Cairan EM-4  sehingga ikan cepat besar dan berkembang biak dengan baik. Dan paling penting aman dikonsumsi.
- Nilai Sosiologis ; Bagi keluarga sebagai tempat rekreasi, untuk menghilangkan kepenatan dari aktivitas. Juga sebagai interaksi keluarga dengan lingkungan.
- Nilai Biologis ; Sebagai tempat hidup bagi makhluk hidup yang laen dengan tetap memperhatikan ekosistem di dalamnya.
- Nilai Kesehatan ; Ikan yang ada di kolam dapat membunuh jentik nyamuk, dan bebas dari bahan kimia.
·    Tanaman dan Pohon-Pohon
- Nilai Estetika ; Lingkungan tampak enak dilhat dan lebih asri.
- Nilai Biologis ;  menyuburkan tanah dengan pupuk kompos alami dapat membuat kehidupan makhluk hidup yang laen
- Nilai kesehatan ; dapat menciptakan udara yang bersih dan sejuk
·    Halaman Samping Kanan Rumah
- Nilai Ekonomis ; Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan/ ditanami pisang, pepaya dan ubi  
- Nilai Biologis ;  dapat menciptakan udara yang bersih dan tampak rindang/sejuk.
·    Halaman Samping Kiri Rumah
- Nilai Biologis ;  Ada Green House (tanaman-tanaman anggrek)
- Nilai estetika ; lingkungan tampak lebih indah
·    Halaman Belakang Rumah
- Nilai Ekologis     : Pemanfaatan air hujan pada kolam penampung air hujan, dan   juga  sebagai kontrol banjir
- Nilai Ekonomis  : Penghematan terhadap air PDAM, dimana air hujan tersebut disaring dulu kemudian masuk ke reservoar dan baru dialirkan seperti ke kamar mandi, WC.
·    Ruangan di Dalam Rumah
- Nilai Estetika ; rumah yang lantang dengan cat putih dan terang, nampak kebersihan dari orang yang tinggal disana, ventilasi yang cukup banyak, sebagai pertukaran udara.
- Nilai Ekonomis ; Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam rumah untuk penerangan rumah dan hemat listrik
- Nilai Kesehatan ; Dengan adanya cahaya matahari masuk ke dalam rumah, pencahayaan ruangan menjadi baik, dan mikroorganisme yang suka keadaan lembab akan mati.

Kesimpulan :
Rumah panen hujan tersebut menggunakan sistem penampungan air hujan seperti sumur dengan instalasi penampungan yang memang dirancang dengan baik, kolam penampungan dan beragam tanaman sebagai penyerapan air. Dan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan yang hemat listrik, dan baik untuk pencahayaan ruangan dan sirkulasi udara.
Kekurangan ; Ada barang-barang yang tidak dipakai (penumpukan) dan tanaman pohon yang terlalu rimbun saat musim pancaroba  dapat menimbulkan nyamuk yang banyak.


Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya. "Sungguh semua tindakan sopan kita pada lingkungan akan ditiru oleh anak-anak kita, teruslah untuk menjaga lingkungan kita”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar