NAMA : AGUS ALFARUKI
NPM : 13.13101.10.05
EMAIL : alfarukiagus@yahoo.com
ALAMAT BLOG : www.agusalfaruki1981.blogspot.com
TEORI NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
1. Teori tentang nilai lingkungan
Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan.? Sebelum kita membahas pengertian nilai
lingkungan, ada baiknya kita mengartikan apa itu nilai dan apa itu lingkungan.
Nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Sesuatu dianggap
punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan
umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik, hukum, moral, etika,
estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
Nilai sendiri memiliki banyak arti
bagi beberapa tokoh, sebagaimana uraian berikut ini :
· Menurut Ralp
Perry: “Value as any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa
nilai sebagai suatu objek dari suatu minat individu.
· John Dewey menyatakan: “..value is any object of
social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila
disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam hal ini Dewey
mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia, termasuk
negara).
· Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif
yang memperngaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara
tindakan alternatif.
· Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan
yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.
·
Mulyana mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan
keyakinan dalam menentukan pilihan.
· Menurut Purwodarminto, nilai dapat diartikan
dalam 5 hal. Lima hal itu adalah harga dalam taksiran, harga
sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang penting.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga.
Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk
kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu
dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan.
Adapun Lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup
segala makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusia yang berlebihan atau kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada
di sekitarnya.
Nilai Lingkungan artinya ada kandungan yang terdapat dalam
lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga dan dipentingkan
dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan mendukung
terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang kehidupan, sepeti
karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap ciptaan-Nya. Begitupun
sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut sangatlah penting bagi
perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan untuk beribadah pada Sang
Pencipta.
Artinya juga nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung
jawab, kejujuran dan amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka
tolong-menolong, gotong- royong dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan.
2. Teori
Etika Lingkungan
Etika
lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari perilaku manusia terhadap
alam dan juga relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara
manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia
dengan makhluk hidup yang lain atau dengan alam secara keseluruhan. Pentingnya
kelestarian lingkungan hidup untuk masa sekarang hingga masa yang akan datang,
secara eksplisit menunjukkan bahwa perjuangan manusia untuk menyelamatkan
lingkungan hidup harus dilakukan secara berkesinambungan, dengan jaminan
estafet antar generasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Etika Lingkungan Hidup tidak hanya
berbicara mengenai prilaku manusia terhadap alam. Etika lingkungan hidup juga
berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara
manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia
dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Termasuk
didalamnya berbagai kebijakan politik dan ekonomi yang mempunyai dampak
langsung atau tidak langsung dengan alam.
Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang
harus dilakukan, agar generasi muda memiliki bekal pemahaman tentang lingkungan
hidup yang kokoh. Pendidikan Lingkungan diharapkan mampu menjembatani dan
mendidik manusia agar berperilaku bijak.
Jenis-jenis
Etika Lingkungan dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi
dalam dan etika
ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai
etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika
pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam
untuk kepentingan manusia, sedangkan etika
pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan
untuk kepentingan semua makhluk.
a. Etika
Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang
bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada
filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang
kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli
lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Secara
umum, Etika
ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1. Manusia terpisah dari alam.
2. Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara
miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika
Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai
bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga
diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara
umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan
hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan
sewenang-wenang.
3. Prihatin
akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9. Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Demikian
pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan
seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi
jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun
paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit
menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan
pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi
sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan.
3.
Tanggapan pada kunjungan rumah milik Prof. Supli Effendi Rahim, Phd, MSc.
terhadap contoh keadaan rumah panen hujan. Rumah ini dapat memberikan inspirasi
untuk mencontoh nilai dan etika lingkungan yang ada di rumah tersebut. Dapat kita
lihat dan nilai dari rumah tersebut : Halaman Rumah
yang luas sehingga terasa lapang dan enak dipandang. Terlihat jelas rumah yang
kokoh dan tampak asri dengan berbagai macam tanaman pada pot dan di tanah, ada
juga kolam ikan, halaman parkir yang luas.
· Pada
Kolam Ikan
- Nilai
Ekonomis ; Memelihara ikan pada kolam dapat dikonsumsi keluarga bila ikannya
sudah besar bisa dipanen.
- Nilai
Ekologis ; ikan pada kolam diberi makan dan diberi dengan Cairan EM-4 sehingga ikan cepat besar dan berkembang biak
dengan baik. Dan paling penting aman dikonsumsi.
- Nilai
Sosiologis ; Bagi keluarga sebagai tempat rekreasi, untuk menghilangkan
kepenatan dari aktivitas. Juga sebagai interaksi keluarga dengan lingkungan.
- Nilai
Biologis ; Sebagai tempat hidup bagi makhluk hidup yang laen dengan tetap
memperhatikan ekosistem di dalamnya.
- Nilai
Kesehatan ; Ikan yang ada di kolam dapat membunuh jentik nyamuk, dan bebas
dari bahan kimia.
· Tanaman dan
Pohon-Pohon
- Nilai
Estetika ; Lingkungan tampak enak dilhat dan lebih asri.
- Nilai
Biologis ; menyuburkan tanah dengan
pupuk kompos alami dapat membuat kehidupan makhluk hidup yang laen
- Nilai
kesehatan ; dapat menciptakan udara yang bersih dan sejuk
· Halaman
Samping Kanan Rumah
- Nilai Ekonomis
; Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan/ ditanami pisang, pepaya dan ubi
- Nilai
Biologis ; dapat menciptakan udara yang
bersih dan tampak rindang/sejuk.
· Halaman
Samping Kiri Rumah
- Nilai
Biologis ; Ada Green House
(tanaman-tanaman anggrek)
- Nilai
estetika ; lingkungan tampak lebih indah
· Halaman
Belakang Rumah
- Nilai
Ekologis : Pemanfaatan air hujan pada kolam penampung
air hujan, dan juga sebagai
kontrol banjir
- Nilai
Ekonomis : Penghematan terhadap air PDAM, dimana air hujan tersebut
disaring dulu kemudian masuk ke reservoar dan baru dialirkan seperti ke kamar
mandi, WC.
· Ruangan di
Dalam Rumah
- Nilai
Estetika ; rumah yang lantang dengan cat putih dan terang, nampak
kebersihan dari orang yang tinggal disana, ventilasi yang cukup banyak, sebagai
pertukaran udara.
- Nilai
Ekonomis ; Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam rumah untuk penerangan rumah
dan hemat listrik
- Nilai
Kesehatan ; Dengan adanya cahaya matahari masuk ke dalam rumah, pencahayaan ruangan
menjadi baik, dan mikroorganisme yang suka keadaan lembab akan mati.
Kesimpulan :
Rumah panen hujan tersebut
menggunakan sistem penampungan air hujan seperti sumur dengan instalasi
penampungan yang memang dirancang dengan baik, kolam penampungan dan beragam
tanaman sebagai penyerapan air. Dan pemanfaatan cahaya matahari sebagai
penerangan yang hemat listrik, dan baik untuk pencahayaan ruangan dan sirkulasi
udara.
Kekurangan ; Ada
barang-barang yang tidak dipakai (penumpukan) dan tanaman pohon yang terlalu
rimbun saat musim pancaroba dapat
menimbulkan nyamuk yang banyak.
Setiap kebaikan yang
kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian
lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri
dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya. "Sungguh semua
tindakan sopan kita pada lingkungan akan ditiru oleh anak-anak kita, teruslah
untuk menjaga lingkungan kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar